Orang-orang yang tinggal di Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, diduga menjadi korban malapraktik selama prosedur persalinan yang dilakukan pada hari Selasa, 21 November 2023. Saat itu, ia mendapatkan perawatan selama tujuh hari. Ganjar (35), suami TS, mengatakan bahwa setelah pulang dari rumah sakit, luka bekas operasi caesar terus mengeluarkan cairan berbau busuk. Dia juga mengatakan jahitannya lepas.

Akibatnya, luka operasinya terbuka dan terlihat benda putih yang mirip dengan kain kassa. Hampir setiap hari, cairan nanah terus keluar dari luka sesar, tetapi dia tidak mengalami gejala apa pun. Sebagaimana dikutip TribunJabar.com, dia mengatakan, "Karena khawatir, istri saya langsung dibawa ke klinik persalinan."

Perawat memberi tahu saya di klinik bahwa luka yang saya alami akibat operasi caesar adalah infeksi. Selanjutnya, istrinya dirujuk ke RSUD Cianjur. "Di klinik persalinan tidak banyak tindakan, tapi mengatakan lukanya infeksi, dan memberikan rujukan," katanya.

"Saat istri saya dibawa ke RSUD Cianjur, dia malah dimarahi oleh perawat karena tidak mau bergerak dan lukanya tidak dirawat, padahal tidak."

Korban langsung ditangisi. Istri saya melihat kain kasa pada lukanya saat dibersihkan. Dia mengatakan, "Ukurannya tidak terlalu panjang, tetapi seperti selembar kertas kecil."

Selain itu, kasus dugaan malapraktik ini akan ditangani oleh direktur RSUD Cianjur. Menurut Irfan Nur Fauzi, direktur RSUD Cianjur, pihaknya telah melakukan pemeriksaan pada pasien.

Sebagaimana dikutip TribunJabar.id, dia menjelaskan, "Pasiennya baru pulang ke rumah dan kembali lati ke rumah sakit dengan keluhan luka di operasinya tidak kering."

"Kemungkinan besar itu mengalami infeksi, tapi saya juga belum mengetahui informasi lebih lanjut," katanya tentang TS. Dan yang pasti kita akan mengananinya, katanya. Pihak RSUD Cianjur akan melakukan pengecekan terkait dugaan malapraktik.

Picture Source: Gatra