Anak-anak Palestina Tidak Memiliki Jaket dan Sepatu di Musim Dingin di Jalur Gaza

Berita / 27-Dec-2023




Perang yang berlangsung sejak 7 Oktober lalu telah membatasi jumlah pakaian yang dapat dibawa ke wilayah tersebut saat suhu mulai turun drastis.

Ketika ibu tiga anak berusia 21 tahun Alia Al-Samoni pergi ke pasar Deir al-Balah, dia menemukan bahwa tidak ada pakaian musim dingin yang tersedia.

Kehidupan kita saat ini sangat tragis. Suhu dingin yang menggigit muncul dengan cepat. Meskipun saya membawa pakaian anak-anak, saya tidak memiliki pakaian musim dingin. Saya tidak menemukan apa-apa ketika saya pergi ke pasar untuk membelinya. Seperti dilansir VOA Indonesia pada Selasa (26/12/2023), dia menyatakan bahwa tidak ada pakaian bekas.

Daerah kantong yang terkepung itu ditutup oleh Israel setelah perang berakhir. Konvoi bantuan pertama akhirnya diizinkan masuk ke Gaza beberapa minggu kemudian.

Sementara angin kencang dan hujan sekarang menyelimuti wilayah itu, ada sedikit stok pakaian musim dingin. Konflik yang berlangsung telah mengharuskan sekitar 1,9 juta orang meninggalkan rumah mereka, dan banyak lainnya harus tinggal di tenda penampungan.

Sekarang permintaan pakaian bekas sangat tinggi, tetapi tidak ada uang untuk membelinya, kata para pedagang di pasar.

"Kami tinggal di jalan, dan mendapatkan pakaian-pakaian bekas dari sana untuk melindungi anak-anak kami dari suhu dingin," ujar Moneir Khweter, seorang warga Palestina lainnya.

Picture Source: Liputan6.com


Program