Warga yang Dicegat oleh Bus Besar yang Terobos Jalan Sersan Bajuri di Bandung Barat Diminta untuk Putar Balik

Berita / 15-Jan-2024




Orang-orang yang marah, dibantu oleh aparat desa dan linmas, menghentikan bus dan truk dan meminta pengendara memindahkan mobil mereka. Karena itu, ada kekhawatiran bahwa kecelakaan akan terjadi jika kendaraan besar memaksa melintasi jalan tersebut. Beberapa kali longsor dan belum diperbaiki. Pada Sabtu 13 Januari 2024, salah satu warga Desa Cihideung, Yogi Mukti, menyatakan bahwa dia khawatir tanah yang amblas itu akan runtuh jika dilintasi kendaraan besar. Ia menyatakan bahwa banyak orang, bersama dengan polisi, Babinsa, linmas, dan aparat desa, berjaga di beberapa lokasi.

Yogi mengatakan bahwa karena pintu masuk berada di wilayah Kota Bandung, banyak bus terus memaksa masuk. Selain itu, pengendara yang sebagian besar mengangkut pengunjung tidak menyadari adanya longsor di jalan tersebut.

“Selain itu, karena akhir pekan, mereka memilih melalui Jalan Sersan Bajuri daripada terjebak macet di Jalan Setiabudi dan Jalan Raya Lembang,” katanya.

Menurut Herman Permadie, Camat Parongpong, warga dilibatkan secara sengaja untuk mencegah bus masuk. Ini adalah bagian dari tanggung jawab warga untuk menjaga lingkungan sekitarnya. Walau bagaimanapun, Herman menyayangkan bahwa ada individu tertentu yang malah meminta bus masuk ke Jalan Sersan Bajuri. Karena itu, Herman khawatir longsor tambahan akan menyebabkan kematian jika dibiarkan. “Kami memberikan edukasi tentang kejadian longsor dan meminta mereka menyampaikan pada pengendara bus lain,” kata Herman.

Saat ditemui secara terpisah, AKP Sudirianto, Kasatlantas Polres Cimahi, menyatakan bahwa kendaraan besar dilarang melewati Jalan Sersan Bajuri dan Jalan Kolonel Mastui.

Dia mengakui bahwa banyak aduan dari masyarakat yang masuk tentang banyaknya kendaraan yang melintasi Jalan Sersan Bajuri. “Lebar jalan itu hanya 6 meter, jika dipaksakan dua jalur ditambah dengan kendaraan besar akan terjadi penyempitan dan menimbulkan kemacetan,” katanya.

Selain itu, kondisi Jalan Kolonel Masturi tidak stabil, sehingga getaran kendaraan besar dapat menyebabkan longsor. Selain itu, kendaraan besar yang tidak memiliki perlengkapan yang tepat dikhawatirkan tidak dapat melaju di tanjakan. Kami akan mengambil tindakan tegas, terukur, dan humanis terhadap kendaraan yang terus melanjutkan perjalanannya di dua jalan tersebut. Salah satunya melalui penerapan tilang,” katanya.

Picture Source: Tribun Jabar - Tribunnes.com


Program