Revitalisasi Pedestrian Alun-alun Cimahi dan Gandawijaya

Berita / 04-Dec-2023




Hal ini dilakukan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam, tetapi juga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Program Revitalisasi Alun-Alun Cimahi merupakan salah satu prioritas Pemerintah Kota Cimahi yang telah dimulai sejak tahun 2023 dan terus dilaksanakan.  Untuk meningkatkan  citra Kota Cimahi, selain meningkatkan fungsinya, perlu juga dilakukan revitalisasi Alun-Alun Cimahi yang menjadi wajah kota. Sekretaris Daerah Kota Cimahi Dikdik S. Nugrahawan mengatakan, revitalisasi Alun-Alun Cimahi  dilakukan  Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprof) Jawa Barat dan diresmikan pada Agustus 2023.

 "Alun-Alun Cimahi dirancang dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

 Tapi ada juga aspek lain yang sedang kami rencanakan. Kalau bicara kawasan Alun-Alun Cimahi, tentu mengacu pada kawasan di sekitarnya secara keseluruhan.

"Kota Cimahi  Cimahi sudah berdiri selama 22 tahun, dan tentunya masyarakat menginginkan perubahan, termasuk pembangunan fisik,” ujarnya.

Salah satu langkah yang diambil adalah dengan berhenti menggunakan ruas Jalan Rio/Alun Alun Timur sebagai persimpangan dan mengubahnya menjadi zona pejalan kaki. Kebijakan ini sejak awal diterapkan sekitar 200 meter dari perempatan SDN Cimahi Mandiri 1 hingga Toko Buku Nasution.

“Depan sekolah hingga toko buku ditutup permanen. Saat ini digunakan sebagai jalan pejalan kaki dan bukan penyeberangan kendaraan,” jelasnya. Perencanaan akan dimulai pada tahun 2023 dan pembangunan fisik akan dimulai tahun depan.

“Kemudian kami akan memasang batu andesit agar masyarakat lebih tenang.”

“Ini akan memberi orang lebih banyak kebebasan,” tambahnya.

Untuk mendukung integrasi wilayah, Pemkot Cimahi menambah fasilitas berupa  penerangan jalan umum (PJU). Lampu-lampu baru ini didasarkan pada nilai seni dan filosofi Cimahi dan akan membuat kota semakin semarak dan enak dipandang.

“Pemasangan lampu jalan raya dari  Jalan Gedon Opat hingga Jalan Gandawijaya sebagai pusat perekonomian Cimahi, sebagai bagian persiapan penyelenggaraan acara tahun depan di Gandawijaya.”

“Kami berharap acara ini menjadi wadah agenda dan  hiburan masyarakat di masa depan,” ujarnya.

Kota Cimahi juga bersiap memasang lampu PJU di Jalan Jenderal Amir Mahmud dari Alun-Alun Cimahi hingga Jalan Gatot Subroto.

"Pertama-tama kita harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat yang membidangi Jalan Jenderal Amir Mahmud, dan Pemprov Jabar yang membidangi ruas Gatsu. Tahap selanjutnya adalah dimana kita akan melakukan itu."

“Kalau ada penyesuaian bisa diterapkan di sana,” ujarnya. Selain itu, Pemkot Cimahi juga berencana membangun Pusat Kebudayaan Cimahi di lahan sebelah eks gedung Bioskop Rio.

“Tanah tersebut diserahkan kepada Pemprov Jabar untuk dikelola. Ini akan kita manfaatkan sebagai immer seniman, ruang kreativitas seniman Cimahi, dan sarana apresiasi  masyarakat,” imbuhnya. Dikdik melanjutkan, dalam perancangan kawasan tersebut, Pemkot Cimahi memastikan tidak ada bagian masyarakat yang dirugikan.

"Jalan lain tersedia untuk sambungan transportasi."Juga tidak ada bisnis lokal yang aksesnya diblokir. Bahkan juga diperuntukkan bagi para pelaku UMKM yang tentunya perlu menyelaraskan dan mengikuti standar yang akan ditetapkan nantinya.

“Itu mempengaruhi wajah kota, jadi jangan sampai kotor,'' tegasnya.

Perluasan revitalisasi Alun-alun Cimahi akan ber­dampak meningkatkan ting­kat kunjungan masyarakat. Pemkot Cimahi perlu me­nyi­apkan kantung parkir yang optimal menampung kendaraan warga.

”Sarana parkir nanti kita bahas dengan Dishub Cima­hi. Ada area basement sudah disiapkan meski daya tampung terbatas. Nanti ditambah area parkir Pendopo Cimahi, pusat perbelanjaan, maupun ruas jalan sekitar yang bisa dimanfaatkan dan tidak menyalahi aturan,” imbuhnya. Dikdik menyatakan, revitalisasi kawasan Alun-alun Cimahi terintegrasi dilaku­kan karena banyaknya kebutuhan masyarakat.

“Alun-alun wajahnya Kota Cimahi. Bagaimana membuat warga tertarik datang dan nyaman, memang dibutuhkan ruang untuk menikmati kotanya. Selain mempertimbangkan unsur estetika, fungsinya sebagai ruang bertumbuh ber­sama masyarakat juga tak kalah penting. Saya yakin, kebijakan ini sudah dihitung optimal sesuai rencana. Mudah-mudahan manfaatnya dapat dirasakan. Masya­ra­kat bahagia akan mendu­kung pembangunan, tentu­nya menjadi harapan bagi kami dapat memenuhi hal tersebut,” tuturnya.

Picture Source: Pikiran-Rakyat.com


Program