4 Orang Tewas dalam Tabrakan KA Feeder di Padalarang, 2 Korban Lain Kritis di RS

Berita / 15-Dec-2023




Mobil tersebut menampung enam orang. Mereka yang meninggal adalah Neneng Rosmayanti (49), Rapika (6), dan Putra (2) dari Kampung Simpati RT 03 RW 05 Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat.

Satu lagi korban tewas adalah pengemudi bernama Ponidi (45), yang tinggal di Kampung Lembur Sawah RT 01 RW 16 Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

Kepala Bagian Umum RSUD Cibabat, Jana Hermawan, mengatakan kepada kami bahwa ada dua korban lagi yang mengalami luka berat. Keduanya sedang dirawat di IGD rumah sakit dan mengalami cedera kepala berat. Dua korban, Syakila Lisda Putri (4) dan Ratih Anggraeni (13), saat ini sedang menjalani perawatan medis.

Mereka berdua tinggal di Kampung Simpati RT 03 RW 05, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Bandung Barat. Kecelakaan itu terjadi saat kereta api feeder melaju dengan kecepatan tinggi dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung. Pada saat yang sama, minibus tengah bergerak dengan pelan dari Desa Cilame ke Kota Cimahi.

Kendaraan melintasi perlintasan rel kereta tanpa palang pintu. Namun, dalam beberapa detik, minibus yang mengangkut enam orang dihantam dan terseret beberapa puluh meter ke arah timur sampai kereta berhenti.

Mobil berwarna abu-abu itu terseret kereta api feeder dari kereta cepat kurang lebih 100 meter ke arah timur dari pintu perlintasan, tempat tabrakan terjadi. Seretan itu menyebabkan mobil runtuh secara parah di bagian badan mobil sebelah kanan. 

Selain itu, seluruh badan kendaraan mengalami kerusakan parah. Menurut Dede Suhendar (40), saksi, dia menyaksikan saat mobil ditabrak hingga hancur. Bahkan, Dede sempat membantu mengatur lalu lintas dengan menghentikan mobil untuk menghindari perlintasan rel kereta.

Dede mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar jam 13.00 WIB. Kereta feeder bergerak dari Stasiun Padalarang ke Bandung, sementara mobil bergerak melalui rel kereta dari Ngamprah ke jalan raya. Ia menyatakan bahwa mobil terlihat lambat. Dede sempat berusaha menghentikan mobil dengan mengangkat tangannya untuk memberi tahu kereta api yang sedang melintas.

Sayangnya, ketika pengemudi diberi kode, mereka malah tersenyum. "Sepertinya disangka menyapa, sepertinya" katanya. Minibus ditabrak kereta api kemudian terseret kereta hingga jarak jauh. Penumpang mobil yang terjebak juga tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri. Menurut Fauzan Azima, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat, perlintasan sebidang di Kampung Sumur Bor tidak memiliki palang pintu.

Satu-satunya jalan yang tidak memiliki palang pintu adalah perlintasan. Ia telah mengajukan izin untuk memasang palang pintu ke Kementerian Perhubungan. Menurutnya, pemasangan dapat dilakukan jika izinnya sudah diterbitkan. Namun, mereka akan melakukan perawatan khusus untuk mencegah kecelakaan serupa terjadi lagi jika izin belum juga turun.

Paling pintu itu akan dipasang dari Juli 2023. Bahkan KCJB dan Kemenhub telah melakukan peninjauan. Perlintasan sebidang di Cilame ini sudah ada sejak lama. Selain tingkat aktivitas yang meningkat di jalan, manajemen keselamatan palang pintu sangat penting.

Picture Source: CNBC Indonesia


Program